Berhati-hati Memilih Tabung Gas

Pemerintah Indonesia kini tengah menggalakkan kampanye penggunaan gas LPG sebagai proses diversifikasi dan pernghematan bahan bakar minyak yang melonjak harganya di pasar Internasional. Jumlah pengguna gas LPG di Indonesia diperkirakan lebih dari 10 juta jiwa mulai dari ibu rumah tangga, pengelola kafe, restauran, hotel, pengguna mobil pribadi, rumah sakit, dan industri. Akan tetapi, penggunaan gas LPG yang tidak diikuti oleh proses perawatan dan pengabaian terhadap standar keamanan penggunaan gas LPG, akan menimbulkan ancaman ledakan dan kebakaran akibat gas di lokasi pengguna gas. Selama ini, kasus meledaknya tabung LPG memang tidak menonjol, namun tetap dapat menyebabkan kecelakaan serius bagi manusia dan benda-benda di sekitarnya.
Di pasaran beredar beragam jenis tabung LPG untuk keperluan rumah tangga dan bisnis. Kemasan paling populer bagi rumah tangga dan bisnis kecil/menengah adalah tabung LPG yang memiliki berat bersih 12 kg, dengan berat tabung 15 kg. Berat tabung LPG sendiri bervariasi antara 14 kg hingga 16 kg, tergantung jenis material dan komponen lainnya. Selain itu, ada juga kemasan tabung LPG kecil dengan berat tabung 8 kg dan 3,8 kg untuk pengguna yang lebih ekonomis.
LPG yang dipergunakan di Indonesia merupakan kombinasi dua jenis hidro karbon dari golongan alkana, yakni propana dan butana Kedua gas ini sebenarnya tidak berbau, tidak berwarna, dan mudah terbakar. Itulah sebabnya kandungan gas LPG ditambah pewangi dari senyawa sulfur, supaya keberadaan atau kebocorannya mudah tercium. LPG tidak menyebabkan baja berkarat, tetapi dapat merusak karet. Oleh karena itu, karet segel tabung dan selang regulator harus terbuat dari bahan karet sintetis khusus. Bentuk kemasan tabung LPG didesain sedemikian rupa agar tetap aman bagi pengguna. Bahan baku bajanya harus terdiri atas dua bagian persis seperti kapsul obat. Tabung gas harus menjalani tes ledakan dengan cara mengisi tabung dengan air atau oli hingga pecah. Berdasarkan hasil dari proses ini akan diketahui tekanan maksimum yang dapat ditoleransi. Setelah tabung lolos dari tes ledakan, maka tabung harus melalui uji heat treatment untuk mencapai struktur mikro ideal. Setelah itu, tabung dibersihkan dengan pasir baja, dicat secara otomatis, sebelum akhirnya direndam ke dalam air untuk memantau kemungkinan adanya kebocoran.
Setiap tabung harus ditimbang, karena berat satu tabung tak akan sama dengan tabung lainnya, dan ini mempengaruhi ketepatan isi LPG. Di setiap tabung akan tercantum logo yang menunjukkan batas akhir masa edar tabung yang berlaku selama lima tahun. Kalau sebuah tabung diuji pada tahun 2003, paling lambat lima tahun kemudian tabung itu sudah harus diuji kembali. Volume pengisian tabung gas tidak boleh melebihi 80% kapasitas tabung, karena sisa ruangan sengaja di kosongkan untuk mengantisipasi pemuaian gas, akibat kenaikan suhu.
Pemerintah tengah berupaya menekan peredaran tabung gas palsu yang harganya lebih murah. Tabung-tabung gas palsu umumnya merupakan produksi dari luar dan dalam negeri dengan memakai logo yang sama persis dengan milik Pertamina. Tabung-tabung ilegal ini masuk ke pasar dan langsung diterima oleh konsumen tanpa ada inspeksi dan sertifikasi. Tabung-tabung gas palsu ini sangatlah berbahaya karena ada kemungkinan tabung tersebut bocor atau tidak sesuai dengan tekanan gas LPG yang dipergunakan di Indonesia sehingga mudah meledak.
Ada beberapa tips yang dapat menjadi acuan bagi anda pengguna gas LPG agar anda dapat mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan di tempat kerja dan rumah anda. Pertama, 80% permukaan tabung LPG harus tertutup cat. Sedikit karat masih diizinkan, asal tidak terlalu dalam. Kedua, tabung yang bagian bawahnya berkarat sebaiknya dihindari karena lebih kritis terhadap kebocoran. Ketiga, berat tabung harus tepat. Terlalu berat atau terlalu ringan dampaknya sama-sama merugikan. Keempat, Segel yang menutupi valve tabung tak boleh sobek atau tampak bekas diutak-atik. Kelima, Pilih tabung yang usia pakainya masih panjang. Keenam, Pilih tabung yang memiliki valve ulir baik. Jenis valve ulir bisa ditemui pada tabung LPG 5,5 kg dan 2,65 kg. Tabung isi 12 kg dilengkapi valve jenis alur klem. Tipe ulir lebih aman terhadap kebocoran dari dalam tabung, namun lebih rumit memasang regulatornya. Tipe alur klem sebaliknya, mudah dalam pemasangan regulator, namun regulatornya masih dapat berputar meskipun klem sudah dikunci. Ketujuh, Tabung LPG harus disimpan dalam posisi berdiri dengan valve di atas untuk meminimalkan bahaya jika bocor. Kedelapan, Jika mencium bau gas, segera matikan kompor gas dan alat listrik lain yang bisa menimbulkan percikan api. Tutup katup regulator, buka lebar-lebar pintu, jendela, dan semua ventilasi. Kesembilan, Menghabiskan gas LPG di dalam tabung sebelum menukar tabungnya dengan yang baru. Tanpa disadari, tabung LPG yang dikembalikan ke perusahaan isi ulang rata-rata masih tersisa sedikit gas namun tidak memiliki cukup tekanan untuk tersalur ke peralatan yang menggunakan gas, sehingga pengguna memperkirakan tabung telah kosong. Kesepuluh, memeriksa regulator agar tetap berfungsi optimal, karena umumnya ada banyak endapan yang menyumbat saluran gas LPG.

Security Journal Volume III/2/Februari 2006

Tidak ada komentar: